Dalam sebuah riwayat
dikatakan bahwa ada seorang ustadz melihat seorang anak berwudhu di tepi sungai
sambil menangis. Ia bertanya, ''Nak, mengapa engkau menangis?''
Anak tersebut menjawab,
''Saya membaca ayat Alquran, 'Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka' (At-Tahrim: 6). Saya khawatir, jangan-jangan
Allah memasukkan saya ke dalam neraka.''
Ustadz menjelaskan,
''Wahai anak kecil, kamu tidak akan disiksa, karena kamu belum baligh, jangan
merasa takut, kamu tidak berhak memasuki neraka.''
Anak tersebut menjawab,
''Wahai Ustadz, engkau adalah orang yang pandai, tidakkah Ustadz tahu bahwa
seseorang yang menyalakan api untuk satu keperluannya, memulai dengan kayu-kayu
yang kecil baru kemudian yang besar?''
Rasulullah SAW bersada,
''Tiada pelupuk mata yang tergenangi dengan air mata melainkan pasti diharamkan
jasadnya dari neraka, dan tiada air mata yang mengalir pada pipi melainkan akan
dihapuskan daripadanya suatu kotoran dan kehinaan, dan apabila ada seseorang di
antara umat yang menangis niscaya mereka akan dirahmati. Tiada suatu amal pun
kecuali bernilai seperti kadar dan timbangannya, kecuali tetesan air mata.
Sesungguhnya air mata itu dapat memadamkan samudera api neraka.''
Tangisan orang-orang saleh
terlahir dari khouf (rasa takut). Karena, dengan rasa takut inilah,
perbuatan-perbuatan dosa dapat dilenyapkan. Rasulullah menjelaskan, apabila
badan seorang hamba gemetar karena takut kepada Allah, maka jatuhlah segala
kesalahannya sebagaimana jatuhnya dedaunan dari pohonnya di musim kemarau.
Rasulullah bersabda, ada
dua mata yang tidak akan tersentuh oleh api neraka yaitu mata yang menangis
karena Allah di pertengahan malam dan mata yang terbangun berjaga di jalan
jihad fisabilillah. Dan, di antara yang mendapat perlindungan di hari kiamat
adalah seseorang yang berdzikir kepada Allah dalam kesepian lalu berlinangan
air matanya.
Allah Rabbul Izzati
berfirman di dalam hadis qudsi, ''Demi keperkasaan-Ku, tak akan menyatu dua
rasa takut pada diri hamba-Ku dan tidak aku satukan dua rasa aman pada dirinya.
Apabila dia merasa aman di dunia, niscaya akan Kami buat takut di hari kiamat;
dan apabila dia takut kepada-Ku di dunia, maka akan Kami buat aman dia di hari
kiamat. Maka, basuhlah empat hal dengan empat macam. Yaitu, wajahmu dengan
tetesan air matamu, gigi-gigimu dengan bedzikir menyebut Tuhanmu, hatimu dengan
rasa takut kepada Tuhanmu, dan dosa-dosamu dengan taubat. (Abu Darda kepada
para ikhwan di Ka'bah).
Takut kepada Allah akan
menumbuhkan jiwa itsar (sifat yang selalu mengutamakan kepentingan saudara
seiman daripada kepentingannya sendiri), iffah (kemampuan untuk menjaga diri),
dan wara (sikap berhati-hati).
Saatnya bagi setiap Muslim
mengevaluasi nilai dan makna hari hari yang telah terlewati. Dan, menambah
amalan semakin lebih baik.
Berkomentarlah Dengan Sopan Dan Beretika. Terima Kasih