.

» » Dimanakah Hati Mereka?

Dimanakah Hati Mereka?

Penulis By on Thursday 31 December 2015 | No comments



Kekecewaan,apatis,acuh dan keprihatinan umat yang sangat berkepanjangan telah mengaliri urat darah rakyat Republik Indonesia sejak puluhan tahun yang lalu Coba...renungkan sejarah para konglomerat hitam dan pengelola Negeri korup sejak masa kemerdekaan yang mungkin hanya tercatat dalam ingatan rakyat Indonnesia. Bukankah mereka telah mencatatkan sejarah itu dengan tinta hitam yang berbau busuk sejak di awalnya?.Penduduk Negeri ini telah merekam kelicikan dan kekejian mereka dalam sanubarinya.
Dan... sejarah itu ternyata  masih ditulis hingga saat ini. Korupsi dan penyelewengan benar-benar berlangsung di hadapan kita. Bagi yang pesimis rasanya sulit untuk menemukan yang suci,halal,bersih,amanah,dapat di percaya,konsekuen,dan berpegang pada kebenaran.....(dan sederet kata yang kehilangan makna).
Oleh karena itu, pertanyaan-pertanyaan yang sering menghinggapi pikiran kita adalah”Dimanakah Hati Mereka?”Hati laksana sebuah cermin,”kata Imam Ghzali”bimbo juga bersenandung,”......Hati Adalah Cermin...:hati yang bersih ibarat cermin yang jernih sehingga memudahkan seseorang untuk mengaca diri adakah cacat di tubuhnya?. Hati yang kotor bak cermin yang buram, yang akan mempersulit seseorang melihat aib dan cacat diri....
Gerak fisik (amal) adalah jendela hati. Bersih atau kotornya hati memancar dalam bentuk perilaku seseorang. Tidak dapat di katakan hatinya bersih bila senantiasa berbuat munkar dan maksiat. Kemaksiatan akan memburamkan hati lalu menjadikannya semakin beku,keras dan sulit menerima kebenaran Dan pada ujungnya akan menghilangkan rasa malu pada dirinya.
Arus perubahan yang begitu cepat dan dinamis yang melanda negeri ini, membawa pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita ketahui, maraknya konflik – konflik yang berkembang di daerah, dipicu oleh beberapa permasalahan yang berkembang di negara kita saat ini.
Permasalahan rumit yang dialami bangsa kita hari ini, tidak lain adalah akibat ulah tangan – tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Kecongkakan, kedzaliman, dan kekufuran manusia atas nikmat dan karunia Allah akan membuat kita terjerumus dalam kabinasaan.
 Persoalan – persoalan yang menerpa bangsa Indonesia kita pahami hingga saat ini memang belum bisa tuntas sebagaimana yang kita inginkan. Tak urung apa yang terjadi di hari – hari belakangan ini. Nuansa konflik di tengah – tengah masyarakat berkenaan dengan masalah kepemimpinan nasional cukup menyita perhatian kita semua. Ketegangan – ketegangan sempat terjadi di beberapa tempat dan dikhawatirkan dapat merembet ke daerah lain. Kondisi yang tidak kondusif ini tentu saja sangat mengkhawatirkan kita semua sebagai bangsa yang menjunjung tinggi semangat persatuan dan kesatuan serta memegang teguh ukhuwah Islamiyah.
Kita semua tentu ingin penyelesaian permasalahan yang ada dengan mengedepankan sikap kedewasaan, penuh kesabaran, tidak mudah menuruti hawa nafsu, tetap memperhatikan akhlaqul karimah, dan tidak diwarnai dengan sikap anarkis yang akan merugikan kita semua sebagai sesama saudara. Sesungguhnya tanggung jawab atas keselamatan masyarakat, bangsa, dan negara menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali. Perbedaan organisasi / kelompok dan apapun bentuknya jangan sampai meruntuhkan semangat ukhuwah Islamiyah yang terjalin dan mengorbankan saudara sendiri demi kepentingan sesaat yang sangat fana ini.
Perlu kita kembali pahami bahwa Islam datang dengan misi Ishlah (perbaikan/reformasi) untuk menyelamatkan manusia dari kehancuran. Pamer kekuatan, adu fisik bukanlah cara – cara yang akan membawa ke arah keselamatan itu karena “Sesungguhnya orang kuat bukanlah orang yang mampu mengalahkan orang lain dengan suatu pertarungan fisik, tetapi orang kuat justru adalah orang yang mampu menguasai dirinya pada saat marah).

@alifhayat
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya

Berkomentarlah Dengan Sopan Dan Beretika. Terima Kasih