Apa sih amal jariyah?
Pahala dari amal perbuatan tersebut terus
mengalir kepadanya selama orang yang hidup mengikuti atau memanfaatkan hasil
amal perbuatannya ketika di dunia.
Di sinilah kelebihan amal jariah dibanding amal-amal lain yang hanya diberi balasan sekali dalam satu perbuatan.
Di sinilah kelebihan amal jariah dibanding amal-amal lain yang hanya diberi balasan sekali dalam satu perbuatan.
Kata ‘amal’ dapat diterapkan pada semua perbuatan
lahiriah, seperti melaksanakan shalat, membayar zakat,menunaikan ibadah haji,
dan kegiatan-kegiatan sosial.
Dapat juga diterapkan pada perbuatan batiniah, seperti niat, beriman kepada Allah SWT, bersabar menahan penderitaan, tabah menghadapi ujian, dan sebagainya.
Berdiam diri tidak melaksanakan perbuatan yang dilarang Allah SWT juga dapat disebut amal. Kata ” jariah” diibaratkan dengan air yang secara terus-menerus mengalir dari sumbernya tanpa habis-habisnya.
Dalil yang populer sebagai dasar keberadaan amal jariah ialah hadist dari Abu Hurairah yang menerangkan
bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu
sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim).
Ketiga amal jariah tersebut ialah sebagai berikut:
Dapat juga diterapkan pada perbuatan batiniah, seperti niat, beriman kepada Allah SWT, bersabar menahan penderitaan, tabah menghadapi ujian, dan sebagainya.
Berdiam diri tidak melaksanakan perbuatan yang dilarang Allah SWT juga dapat disebut amal. Kata ” jariah” diibaratkan dengan air yang secara terus-menerus mengalir dari sumbernya tanpa habis-habisnya.
Dalil yang populer sebagai dasar keberadaan amal jariah ialah hadist dari Abu Hurairah yang menerangkan
bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu
sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim).
Ketiga amal jariah tersebut ialah sebagai berikut:
1. Sedekah jariah, yaitu harta yang diwakafkan.
Dalam hukum Islam, wakaf diartikan sebagai
penahanan terhadap suatu harta (tidak dijual, tidak dihibahkan, dan tidak
diwariskan). Kemudian manfaat dari harta itu diberikan untuk kepentingan umat
Islam.
2. Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang
diajarkan kepada orang lain dan orang lain tersebut memanfaatkannya untuk
kemaslahatan hidup baik secara individu maupun secara bersama.
Selama ilmu yang diajarkan itu dimanfaatkan oleh
orang, selama itu pula pahalanya mengalir kepada yang mengajarkannya di
akhirat.
3. Anak saleh yang mendoakan kedua orang tuanya.
Anak yang saleh ialah anak yang baik-baik. Tidak
hanya anak, tetapi masuk juga dalam kategori ini keturunannya seperti cucu dan
seterusnya.
Selain dari ketiga jenis perbuatan di atas, ada
lagi beberapa macam perbuatan yang tergolong dalam amal jariah.
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya
diantara amal kebaikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang melakukannya
meninggal dunia ialah ilmu yang disebarluaskannya, anak soleh yang ditinggalkannya,
mushaf (kitab-kitab keagamaan) yang diwariskannya, masjid yang dibina, rumah
yang dibina untuk penginapan orang yang sedang
dalam perjalanan. sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang ramai, dan harta yang disedekahkannya “(Hadist Riwaya Ibnu Majah).
dalam perjalanan. sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang ramai, dan harta yang disedekahkannya “(Hadist Riwaya Ibnu Majah).
Yuk, sekarang kita kupas lebih detail.
1.
Ilmu yang di sebarluaskan :
Menyebarluaskan ilmu pengetahuan
yang bermanfaat,baik melalui pendidikan formal (seperti sekolah,universitas)
dan pendidikan tidak formal seperti perbincangan ilmiah, tazkirah di
masjid-masjid, ceramah umum, program dakwah dan sebagainya. Termasuk dalam
kategori ini adalah menulis buku-buku yang berguna , menulis kitab-
kitab agama dan menyebarkan bahan-bahan pendidikan Islam melalui artikel-artikel tazkira samaada di facebook atau blog.
kitab agama dan menyebarkan bahan-bahan pendidikan Islam melalui artikel-artikel tazkira samaada di facebook atau blog.
2.
Anak soleh yang ditinggalkan :
Yaitu mendidik anak menjadi anak
yang soleh. Anak yang soleh
akan selalu berbuat kebaikan di dunia. Menurut keterangan hadist ini, kebaikan yang diperbuat oleh anak soleh pahalanya sampai kepada orang tua yang
mendidiknya yang telah meninggal dunia tanpa mengurangi nilai atau pahala yang diterima oleh anak-anak tadi.
akan selalu berbuat kebaikan di dunia. Menurut keterangan hadist ini, kebaikan yang diperbuat oleh anak soleh pahalanya sampai kepada orang tua yang
mendidiknya yang telah meninggal dunia tanpa mengurangi nilai atau pahala yang diterima oleh anak-anak tadi.
Doa anak yang soleh kepada orang
tuanya mustajab di sisi Allah SWT.
3.
Mushaf (kitab-kitab agama) yang diwariskannya :
Mewariskan kitab suci al-Quran,
kitab tafsir al-Quran,mushaf (buku agama) kepada orang-orang yang dapat
memanfaatkannya untuk kebaikan diri dan
masyarakatnya. Selagi kitab-kitab tersebut digunakan sebagai bahan bacaan dan rujukan maka orang yang mewakafkan akan mendapat pahala yang berterusan.
masyarakatnya. Selagi kitab-kitab tersebut digunakan sebagai bahan bacaan dan rujukan maka orang yang mewakafkan akan mendapat pahala yang berterusan.
Jadi jika mass n’ miss punya
buku-buku islami atau yg bermanfaat dan kebetulan sudah jarang dibaca dan masih
dalam kondisi baik,alangkah baiknya jika disumbangkan di perpustakaan
masjid.Kebiasaan masyarakat kita adalah sering membuat buku yasin disaat
peringatan seribu hari meninggalnya anggota keluarga untuk disumbangkan kepada
anggota jamaah yasin…dan menurut masshar itu juga bagus dan
bermanfaat.
4.
Masjid yang dibina :
Membangun masjid. Perkara ini
selaras dengan sabda Nabi SAW yang bermaksud, “Barangsiapa yang membangunkan
sebuah masjid kerana Allah walau sekecil
apa pun, maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di syurga” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).
apa pun, maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di syurga” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).
Orang yang membina masjid
tersebut akan menerima pahala seperti pahala orang yang mengerjakan amal ibadah
di masjid tersebut. Termasuk juga mewakafkan
tanah untuk pembinaan masjid.
tanah untuk pembinaan masjid.
5.
Rumah yang dibina untuk penginapan orang yang sedang
dalam perjalanan :
Membangun rumah musafir atau pondok bagi orang-orang yang bermusafir untuk kebaikan adalah suatu amalan sangat di tuntut. Setiap orang yang memanfaatkannya, baik untuk beristirahat sebentar maupun untuk bermalam dan kegunaan lain yang bukan untuk
maksiat, akan mengalirkan pahala kepada orang yang membinanya ( bukan bisnis hotel lho ya ).
6.
Sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang ramai:
Mengalirkan air secara baik dan
bersih ke tempat-tempat orang yang memerlukannya atau menggali perigi ditempat
yang sering dilalui atau didiami orang ramai.
Setelah orang yang mengalirkan air itu meninggal dunia dan air itu tetap mengalir serta terpelihara dari kecemaran dan dimanfaatkan orang yang hidup maka ia
mendapat pahala yang terus mengalir.
Setelah orang yang mengalirkan air itu meninggal dunia dan air itu tetap mengalir serta terpelihara dari kecemaran dan dimanfaatkan orang yang hidup maka ia
mendapat pahala yang terus mengalir.
Semakin ramai orang yang
memanfaatkannya semakin banyak ia menerima pahala di akhirat. Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa membina sebuah telaga lalu diminum oleh jin atau burung yang
kehausan, maka Allah akan memberinya pahala kelak di hari kiamat.” (Hadist
Riwaya Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Majah).
7.
Harta yang
disedekahkannya :
Menyedekahkan sebahagian harta.
Sedekah yang diberikan secara ikhlas akan mendatangkan pahala yang berlipat
ganda. Selain daripada harta yang diberikan sebagai sedekah, termasuk juga
mewakafkan tanah untuk pembangunan pendidikan Islam, rumah anak yatim, tanah
perkuburan dan rumah oarng-orang tua(panti
jompo).Selagi tanah tersebut digunakan untuk kebaikan maka pahalanya akan
berterusan kepada pemberi tanah wakaf tersebut.
Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya
sedekah itu benar-benar dapat memadamkan panas kubur bagi pelakunya,
sesungguhnya orang mukmin kelak di hari
kiamat hanyalah bernaung dalam naungan sedekahnya (Hadis Riwayat Al-Tabrani).
kiamat hanyalah bernaung dalam naungan sedekahnya (Hadis Riwayat Al-Tabrani).
Jadi, Sedekah dapat di jadikan
sebagai pemberi syafaat bagi pelakunya . Di dalam kubur ia mendapatkan
kesejukan berkat sedekahnya dan terhindar dari panasnya kubur.
Demikian pula di hari kiamat, ia
akan mendapatkan naungan dari amal sedekahnya, padahal ketika itu kebanyakan
manusia berada di dalam kepanasan yang tiada taranya.
Dalam hadist lain di sebutkan
bahwa sedekah itu dapat menolak kemurkaan Allah. Inilah sebenarnya yang Islam
kehendaki,yaitu yang kaya membantu mereka yang miskin. Barulah bermakna dan
bermanfaat segala harta dunia yang dimiliki.
Apalah artinya harta
melimpah kalau kita tidak sedekah.
Rasulullah SAW sepanjang hayat
sangat menjunjung tinggi sikap dermawan yang tidak bakhil dengan menyumbangkan
hartanya ke jalan kebaikan. Dengan kenyataan yang juga berbentuk satu motivasi
bagi umatnya, baginda rosul berpesan kepada kita: “Tangan yang di atas
lebih baik daripada tangan yang di bawah, dan tangan yang di atas suka memberi
dan tangan yang
di bawah suka meminta.” (Hadis riwayat Bukhari, Muslim dan Abu Daud).
Teruskan beramal jariah kerana inilah jenis amalan yang berterusan umpama air sungai yang mengalir kepada mukmin yang melakukannya samasa mereka masih hidup di dunia ataupun ketika telah meninggal dunia.
di bawah suka meminta.” (Hadis riwayat Bukhari, Muslim dan Abu Daud).
Teruskan beramal jariah kerana inilah jenis amalan yang berterusan umpama air sungai yang mengalir kepada mukmin yang melakukannya samasa mereka masih hidup di dunia ataupun ketika telah meninggal dunia.
Adakah dosa jariah ???
Mass miss sekalian, pertanyaan
ini pernah terlontar dari penanya kepada salah satu ustadz di talk show
televisi.
Dan dari ustadz menjawab, ” ada
“.
Seperti di awal saya sampaikan
bahwasanya kata jariah sendiri artinya mengalir.
Jadi apapun itu baik kebaikan
maupun keburukan tentu ada balasannya.
Untuk dosa jariah sendiri maksudnya bagaimana ?
Untuk dosa jariah sendiri maksudnya bagaimana ?
Nah, anda tentu pernah dan
sering mendengar kisah – kisah orang dahulu melalui buku-buku sejarah islam.
Disitu banyak dikisahkan
,sebagai contoh saja tentang fir’aun .
Oya…fir’aun sendiri adalah gelar
bagi raja-raja mesir saat itu.kalau di
china dikenal dengan istilah dinasti..dan pada saat kisah nabi musa yg bertahta
adalah menepthan ( mudah-mudahan tidak salah nyebut ).
Kita sudah tahu bahwa fir’aun
membangun piramide untuk sembahyang (menyembah dewa-dewa) dan juga untuk
kuburnya ssndiri..nah jika semenjak Fir’aun meninggal dan banyak orang
sembahyang disitu dan meneruskan tradisinya bagaimana..tentunya ini
adalah dosa yg akan berkelanjutan …sekarang tinggal pilih ,bangun masjid apa
tempat maksiat???
Satu lagi yg akan saya singgung
adalah tradisi.
Siapa yang memulai ritual
sesajen ,minta pada penunggu pohon angker misalnya atau sesajen nglarung di
laut kidul misalnya…itu jelas perbuatan syirik atau menyekutukan Tuhan..
Barang siapa sekarang masih melakukan itu dan melaksanakan tradisi itu maka ia akan mendapatkan dosa jariah atau dosa yg terus mengalir padanya. Jadi jika mass n’ miss semua suka mencoba hal yg aneh- aneh ,mulai sekarang dipikir-pikir dulu deh,.
Barang siapa sekarang masih melakukan itu dan melaksanakan tradisi itu maka ia akan mendapatkan dosa jariah atau dosa yg terus mengalir padanya. Jadi jika mass n’ miss semua suka mencoba hal yg aneh- aneh ,mulai sekarang dipikir-pikir dulu deh,.
Bertentangan dengan hukum agama
atau tidak..takutnya akan menjadi dosa jariah.
Jadi hati-hati yaa…
Jadi hati-hati yaa…
Boleh lah kita membuat tradisi
sendiri dalam keluarga kita, yg baik- baik juga banyak kog..misalnya tiap tahun
patungan ikut Qurban, atau tiap ulang tahun merayakannya bersama anak yatim dan
sekalian bersedekah…dan lain sebagainya.
masshar2000@gmail.com
Berkomentarlah Dengan Sopan Dan Beretika. Terima Kasih